The Days Are Long, But The Years Are Short

By Unknown - 10/23/2015



Malam ini iseng liat foto yang ditag di akun instagram gue.
Mulai dari selfie bareng, foto bareng pas kelas nihongo terakhir, foto perpisahan di bandara, foto pas surprise teman, foto pas gladi resik, dan lainnya.
Entahlah, rasanya ga nyata aja gitu.
Rasanya aneh melihat diri gue sendiri di foto-foto itu, kayak ga percaya aja dulu moment-moment itu pernah terjadi. Benar-benar terjadi. Rasanya ga nyata. Rasanya itu terjadi di zona waktu entah kapan, di dimensi lain.
Rasanya melihat gambaran masa lalu mengenai diri kita sendiri tuh gitu ya?

Mau semenyenangkan apa pun masa itu, tetap aja rasanya aneh. Ibarat melihat film dokumenter tentang diri kita sendiri tapi kita ga tau kapan potongan adegan yang ada direkam. Terus tiba-tiba ditunjukkan di depan mata.
Gue ga nyangka aja ketika ngeliat foto bareng di kelas nihongo terakhir, gue merasakan perasaan sentimental yang belum pernah gue rasakan sebelumnya. Moment yang pernah gue lalui dengan teman-teman yang udah sekian tahun ini menemani hari-hari gue. 


Ada salah satu kutipan dari buku berjudul Happiness Project yang kurang lebih menggambarkan apa yang gue rasakan, "the days are long, but the years are short". Kalau kalian baca sendiri bagian itu, kalian pasti akan merenungi sejenak kehidupan kalian. Intinya sih, kita sering mengeluh atau merasa apa yang kita lakukan setiap harinya itu sucks. Sering merasa rutinitas kita itu begitu mengekang dan hanya meninggalkan sedikit ruang untuk melakukan apa yang kita suka. Kurang lebih manusia pasti pernah berada di point itu, ya kan?
Seringkali kita ga menikmati apa yang di depan kita, rutinitas kita. Sampai kemudian di suatu point di kehidupan ini, ketika kita melihat ke belakang, kita baru menyadari betapa berharganya moment itu. Betapa hal-hal yang dulu kita anggap sebagai beban ternyata justru salah satu hal terindah dan tak terlupakan yang pernah terjadi di hidup kita.


Sebagai manusia kadang kita punya kecenderungan untuk melihat suatu hal sebagai suatu potongan, bukan gambaran keseluruhan. Bukan sebagai keutuhan gambar yang besar, melainkan potongan-potongan acak yang tersebar tanpa frame penyatu. Makanya kadang kita ngeluh, merasa terbebani dengan apa yang kita jalani. Karena kita melihat itu sebagai satu potongan yang ga ada kaitannya dengan potongan yang lain. Padahal sebenarnya itu semua ada benang merahnya. Dan suatu hari, ketika moment itu udah berlalu, jauh di belakang, barulah kita sadar apa inti dari keseluruhan penggalan moment yang kita alami. Barulah kita sadar betapa berharganya semua penggalan yang sempat kita rasakan sebagai beban.
Kurang lebih itulah yang gue rasakan. Bukan berarti gue ga menikmati apa yang gue jalani ya, bukan itu maksudnya.
Ketika gue liat foto bareng di kelas nihongo terakhir itu, baru gue sadar betapa berharga dan menyenangkannya apa yang pernah gue alami. Betapa enaknya dulu masih ada yang memberikan arahan ketika gue bingung dan menegur ketika gue salah di kelas. Masih ada teman-teman yang selalu ada setiap harinya, meskipun ga selalu akur. Masih ada sejenis kebersamaan yang mengikat, yang menjadikan semuanya sama.

Terus terang gue ga nyangka akan tiba masa dimana gue kangen belajar nihongo bareng dengan nihongakka di kelas.
Sekarang baru gue benar-benar paham akan berharganya setiap perjuangan, kenangan, dan kebersamaan yang pernah gue lalui.
Agak menyesal sih karena gue ga selalu menyadarinya setiap hari ketika masih kuliah, karena ya itu, gue hanya fokus pada sepenggal hal. Yang akhirnya membuat gue merasa terbebani. Seperti hanya fokus pada betapa sulitnya nihongo dan survive di jurusan yang gue pilih. Dan juga perasaan akan kurangnya sesuatu di hari-hari gue dulu.

Yah tapi gue ga menyesal sepenuhnya kok, gue bersyukur gue masih sempat mengubah pola pikir dan tekad gue dulu untuk menyelesaikan studi di jurusan ini.

Well, gue harap siapapun kalian, dan dimanapun kalian membaca ini, kalian akan lebih mengerti betapa berharganya rutinitas yang sedang kalian jalani. Betapa sebenarnya apa yang kalian anggap sucks, statis, membebani, atau apapun itu, sebenarnya adalah hal yang akan kalian rindukan suatu hari nanti di kehidupan kalian.
Dan yang harus diingat, itu adalah penggalan penting dalam keseluruhan gambaran kehidupan kalian. Bukan hanya sepenggal moment yang random, ga ada kaitannya.

Once again, "the days are long, but the years are short".

So, try to look at something as a big picture, not just another random pieces. Trust me, one day when you look back, you'll realize that wasn't random at all. You'll realize every moment you spent are precious and irreplacable.


Night night.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments